Rabu, 14 Maret 2012

Pengemis Buta

Pengemis Buta

Di sudut pasar Madinah ada seorang  pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap  orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian  mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi  Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan  tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang  dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui  bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW  melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya  Rasulullah SAW,  tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap  pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat  Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau  bertanya  kepada anaknya itu, Anakku, adakah kebiasaan kekasihku  yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang  belum ayah lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan  makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah  RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan  untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai  menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).
Bukan!  Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak  susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah  itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar  RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada  pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah  salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia  adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun  menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,  Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia  tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan  setiap pagi, ia begitu mulia….
Pengemis Yahudi buta tersebut  akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA
saat itu juga dan sejak hari  itu menjadi muslim.
Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk  meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.
Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah  baiknya kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya.
Sadaqah Jariah – Kebajikan  yang tak berakhir.
1. Berikan al-Quran  pada seseorang, dan setiap dibaca, Anda mendapatkan hasanah.
2. Sumbangkan kursi roda ke RS dan  setiap orang sakit menggunakannya, Anda dapat hasanah.
4. Bantu   pendidikan seorang anak.
5. Ajarkan seseorang sebuah do’a. Pada  setiap bacaan do’a itu, Anda dapat hasanah..
6.  Bagi CD Quran atau  Do’a.
7. Terlibat dalam pembangunan sebuah  mesjid.
8. Tempatkan pendingin air di tempat umum.
9. Tanam  sebuah pohon. Setiap seseorang atau binatang berlindung dibawahnya, Anda  dapat hasanah.
10. Bagikan email ini dengan orang lain. Jika seseorang  menjalankan salah satu dari hal diatas, Anda dapat hasanah sampai hari   Qiamat.
Aminnnnnn…
sumber : dari temen gue di australi Saudara Larasaty yang dikirim ke email

Tidak ada komentar:

Posting Komentar